Jamur tiram merupakan jenis jamur konsumsi
yang dapat dikembangkan dalam skala industri yang sangat
bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol dan sebagai anti
kanker. Walaupun demikian, hingga saat ini belum diketahui bagian gen
mana dari jamur ini yang bermanfaat bagi kesehatan manusia.
Jamur tiram mengandung nilai nutrisi, kadar vitamin,
protein dan asam amino tak jenuh yang tinggi. Tetapi selain digunakan sebagai
bahan makanan, jamur tiram juga dapat diproduksi secara industri untuk
digunakan dalam produksi bubur kertas, kosmetika atau pada industri farmasi.
Pada pembuatan jamur harus
mempererhatikan syarat-syarat seperti berikut :
Kadar atau nutrisi baglog
Banyak sekali referensi mengenai kandungan nutrisi
yang dicampurkan dalam serbuk gergaji. Yang sering kami gunakan adalah :
100
kg serbuk gergaji
10kg
- 20kg bekatul
2-3
tutup botol pupuk EM4
1kg
gula
Penggunaan nutrisi ini juga masih bisa dimodifikasi
dengan menggunakan tepung jagung, kedelai, singkong, dan sebagainya. Mengenai
jumlah prosentasenya juga beragam. Tetapi memang menurut FAO jumlah kadar 20%
adalah kadar maksimal tetapi beresiko tinggi terhadap kontaminasi jika proses
sterilisasinya kurang panas.
Fungsi bekatul yang kami amati adalah untuk pertumbuhan
miselium awalnya. Jika kualitas bekatul baik (kandungan beras berbanding sekam
tinggi) tampak miselium putih sempurna dan memanjang dengan cepat. Jika
kandungan nutrisi kurang atau kualitas nutrisi tidak baik, pertumbuhan miselium
cenderung lambat, dan tidak putih sempurna pertumbuhan miselium yang baik akan
berpengaruh terhadap produksi jamur
Jenis serbuk kayu yang digunakan
Untuk budidaya, bisa menggunakan kayu sengon laut,
mahoni, mindi, kayu nangka, kayu kembang, kayu albasiah, kayu meranti dan sebagainya
Kadar air dalam baglog
Kandungan kadar air dalam baglog menurut teori
adalah 65%-75%. Pengukuran kadar air ini sulit dilakukan, biasanya hanyalah
berdasarkan perasaan atau pengalaman saja. Indikasinya jika digenggam
menggumpal tetapi tidak terlalu basah. Kadar air dalam baglog ini sangat
berpengaruh dalam pertumbuhan jamur tiram nantinya. Jika kadar air kurang, maka
pertumbuhan jamur tiram tidak akan bisa optimal.
Tetapi jika kadar air berlebih, baglog akan cepat
membusuk, bahkan timbul ulat. Bahkan lagi bisa menghambat pertumbuhan miselia. Jadi kadar air harus pas dan optimal.
Berat baglog
atau volume baglog
Produksi jamur tiram nantinya akan tergantung pada kuantitas/volume
serbuk gergaji dalam baglog. Karena jamur adalah saprofit yang memakan sisa
tumbuhan yang telah mati. Jadi semakin banyak volume atau bobot serbuk gergaji
yang ada di dalam baglog, semakin banyak pula kemungkinan jamur yang dapat
dipanen nantinya. Hal ini berhubungan langsung dengan BER (biological
efficiency ratio) nya. Itulah sebabnya jika menggunakan plastik 18x35, untuk
mengejar volume yang banyak, akhirnya diperlukan mesin atau alat pemadat, agar
jumlah serbuk gergaji dapat tertampung lebih banyak.
Jika tidak, memang disarankan menggunakan plastik yang lebih besar,
hingga bobot dan volume baglog bisa lebih banyak. menggunakan kadar bekatul 12%
pada serbuk gergaji yang dimasukkan ke dalam baglog besar ukuran 2kg, hasilnya
lebih banyak dibandingkan menggunakan kadar bekatul 20% tetapi pada baglog
ukuran 1,5kg saja.
Kadar bekatul nantinya hanya berpengaruh pada pertumbuhan miselium,
tetapi pada pertumbuhan jamur, volume dan bobot serbuk gergaji yang
mempengaruhi.
Untuk melakukan budidaya jamur tiram ini, tidak sesulit yang
dibayangkan. Hanya masalah perlakuan lingkungan harus diperhatikan benar,
dimana pada habitatnya ia lebih menyukai area dataran tinggi sebagai
optimalisasi proses pertumbuhan. Itu didukung pula dengan tingkat kelembaban
yang jadi sarat hidup mutlak.
Kondisi lembab dan dingin yang sesuai dengan karakter jamur, membuat
bentuknya semakin besar. Pemberian ventilasi (sistem sirkulasi) pada rumah
jamur, juga jadi aspek pendukung. Maka, banyak pembudidaya jamur yang
menerapkan bilik anyaman bambu sebagai rumah jamur. Untuk perputaran udara yang
baik, idealnya diberi jendela. Pemeliharaan sub-start tanam dalam hal ini,
harus memperhatikan faktor lingkungan. Selama pertumbuhan bibit (serat atau
miselia seperti benang kapas), temperatur diatur antara 28-30 C. Sementara
untuk pertumbuhan tubuh buah jamur sampai panen, temperatur diatur antara 26-28
C.
Selama pertumbuhan bibit dan pertumbuhan tubuh buah, kelembaban
udara diatur sekitar 90%. Sebab kalau kurang, maka sub-strat tanam akan
mengering. Agar kelembababan terjamin, lantai ruangan sebaiknya disiram air
bersih pada pagi dan sore hari.
Jamur ini terkenal dengan rasa lezat dan aromanya tajam seperti
merica. kandungan gizinya pun cukup tinggi, yaitu dengan komposisi protein
sekitar 10-30%, vitamin C antara 36-58 mg/100 gram. Biasanya sosok jamur tiram
ini ada pada menu masakan, seperti nasi goreng jamur dan panggang jamur.
Jamur tiram
terdiri dari beberapa jenis
1.
Jamur tiram putih (Pleurotus
Ostreatus).
2.
Jamur tiram abu-abu (Pleurotus
Cystidius).
3.
Jamur tiram raja (Pleurotus
Umbellatus) atau dikenal juga sebagai King Oyster.
Kandungan protein jamur tiram rata-rata 3,5-4% dari
berat basah. Artinya proteinnya dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan
asparagus dan kubis. Bila dihitung dari berat kering jamur tiram kandungan
proteinnya adalah 19-35%, sementara beras 7,3%, gandum 13,2%, kedelai 39,1% dan
susu sapi 25,2%.
Jamur tiram juga mengandung sembilan asam-asam amino
esensial yang tidak bisa disintesis dalam tubuh yaitu lisin, metionin,
triptofan, threonin, valin, leusin, isoleusin, histidin dan fenilalanin.
Kandungan lemak jamur tiram setidaknya 72% dari total asam-asam lemaknya adalah
asam lemak tidak jenuh. Jamur tiram juga mengandung sejumlah vitamin penting
terutama kelompok vitamin B, vitamin C dan provitamin D yang akan diubah
menjadi vitamin D dengan bantuan sinar matahari. Kandungan vitamin B1 (tiamin),
B2 (riboflavin), niasin dan provitamin D2 (ergosterol)-nya cukup tinggi. Jamur
tiram merupakan sumber mineral yang baik, Kandungan mineral utama yang
tertinggi adalah kalium (K), kemudian fosfor (P), natrium (Na), kalsium (Ca)
dan magnesium (Mg). Namun, jamur tiram juga merupakan sumber mineral minor yang
baik karena mengandung seng, besi, mangan, molibdenum, kadmium, dan tembaga.
Konsentrasi K, P, Na, Ca dan Mg mencapai 56-70 persen dari total abu, dengan
kandungan kalium sangat tinggi mencapai 45 persen
Jadi manfaat jamur tiram adalah berfungsi menekan
kolesterol jahat didalam darah, menyerap kelebihan kadar gula dalam darah dan
menyeimbangkan metabolisme tubuh. Jadi daripada kita membeli obat yang lebih
banyak mengandung unsur kimia yang tidak alami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar