Rabu, 09 Mei 2012

Hepatitis B

       Hepatitis B merupakan jenis hepatitis yang berbahaya. Jenis hepatitis ini merupakan jenis yang paling mudah menular dibanding jenis hepatitis yang lain. Hepatitis B menular melalui kontak darah atau cairan tubuh yang mengandung virus hepatitis B (VHB). Seseorang dapat saja mengidap VHB tanpa disertai gejala-gejala klinik ataupun kelainan dan gangguan kesehatan. Orang tersebut disebut pembawa VHB atau carrier VHB.
      Seseorang dapat menjadi carrier karena individu tersebut mempunyai pertahanan tubuh yang baik atau karena VHB-nya yang tidak aktif. VHB yang tidak aktif menyebabkan mekanisme pertahanan tubuh tidak dapat mengenalinya sebagai musuh sehingga sistem imunitas tidak melakukan perlawanan. Suatu saat jika pertahanan tubuh individu tersebut melemah atau VHB-nya menjadi aktif maka individu yang bersangkutan akan memperlihatkan gejala klinis hepatitis (hepatitis symptoms).
     Carrier VHB jumlahnya relatif banyak. Carrier VHB juga berpotensi menularkan hepatitis B. Sebagian besar orang yang terinfeksi virus ini akan sembuh. Hanya sebagian kecil saja yang berakhir pada kematian karena daya tahan tubuhnya sangat rendah. Sekitar 10% kasus hepatitis B akan berkembang menjadi hepatitis menahun (kronis). VHB pada penderita hepatitis B kronis dapat menjadi tidak aktif, namun sebagain lagi dapat menjadi aktif dan memperburuk kondisi hepatitis. Pada kasus terakhir inilah akhirnya biasa terjadi sirosis, kanker hati atau gagal hati yang berakhir pada kematian.
       VHB dapat ditemukan dalam darah, air liur, air susu ibu, cairan sperma atau vagina penderita. Penularan hepatitis B terjadi melalui kontak darah, cairan tubuh ataupun material lain yang terinfeksi seperti jarum suntik, alat-alat bedah yang tidak steril, peralatan dokter gigi yang tidak steril, jarum akupunktur, jarum tato, jarum tindik yang tidak steril. Penggunaan bersama alat-alat yang dapat menimbulkan luka dapat menjadi media penularan VHB, sepeti pisau cukur, sikat gigi, gunting kuku, dan lain-lain. Penularan hepatitis B dapat juga terjadi dari ibu yang menerita hepatitis B kepada janin yang dilahirkannya. Karena VHB dapat ditemukan di sperma maupun cairan vagina, maka penularan dapat terjadi pula melalui hubungan seksual.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar