Hepatitis B merupakan jenis hepatitis
yang berbahaya. Jenis hepatitis ini merupakan jenis yang paling
mudah menular dibanding jenis hepatitis yang lain. Hepatitis B menular melalui
kontak darah atau cairan tubuh yang mengandung virus hepatitis B (VHB).
Seseorang dapat saja mengidap VHB tanpa disertai gejala-gejala klinik ataupun
kelainan dan gangguan kesehatan. Orang tersebut disebut pembawa VHB atau carrier
VHB.
Seseorang dapat menjadi carrier karena
individu tersebut mempunyai pertahanan tubuh yang baik atau karena VHB-nya yang
tidak aktif. VHB yang tidak aktif menyebabkan mekanisme pertahanan tubuh tidak
dapat mengenalinya sebagai musuh sehingga sistem imunitas tidak melakukan
perlawanan. Suatu saat jika pertahanan tubuh individu tersebut melemah atau
VHB-nya menjadi aktif maka individu yang bersangkutan akan memperlihatkan
gejala klinis hepatitis
(hepatitis symptoms).
Carrier VHB jumlahnya relatif banyak. Carrier VHB
juga berpotensi menularkan hepatitis B. Sebagian besar orang yang terinfeksi
virus ini akan sembuh. Hanya sebagian kecil saja yang berakhir
pada kematian karena daya tahan tubuhnya sangat rendah. Sekitar 10% kasus
hepatitis B akan berkembang menjadi hepatitis menahun (kronis). VHB pada
penderita hepatitis B kronis dapat menjadi tidak aktif, namun sebagain lagi
dapat menjadi aktif dan memperburuk kondisi hepatitis.
Pada kasus terakhir inilah akhirnya biasa terjadi sirosis, kanker hati atau
gagal hati yang berakhir pada kematian.
VHB dapat ditemukan dalam
darah, air liur, air susu ibu, cairan sperma atau vagina penderita. Penularan
hepatitis B terjadi melalui kontak darah, cairan tubuh ataupun material lain
yang terinfeksi seperti jarum suntik, alat-alat bedah yang tidak steril,
peralatan dokter gigi yang tidak steril, jarum akupunktur, jarum tato, jarum
tindik yang tidak steril. Penggunaan bersama alat-alat yang dapat menimbulkan
luka dapat menjadi media penularan VHB, sepeti pisau cukur, sikat gigi, gunting
kuku, dan lain-lain. Penularan hepatitis B dapat juga terjadi dari ibu yang
menerita hepatitis B kepada janin yang dilahirkannya. Karena VHB dapat
ditemukan di sperma maupun cairan vagina, maka penularan dapat terjadi pula
melalui hubungan seksual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar