Selasa, 05 April 2011

SIKLUS ESTRUS

Mencit (Mus musculus) tergolong hewan mamalia yang sering digunakan pada percobaan- percobaan di laboratorium embriologi, pada percobaan yang memerlukan proses perkawinaan perlu diketahui saat yang tepat untuk mengawinkan agar fertilisasi berhasil. Mencit dewasa yang siap kawin yang berumur 6-8 minggu . Pada binatang betina yang memiliki siklus estrus (Mencit, kucing, anjing, marmot dan babi) waku yang tepat untuk mengawinkan yaitu pada salah satu fase siklus estrus (Fase birahi).
Panjang siklus estrus pada mencit betina antara 4-5 hari. Siklus estrus terbagi atas empat fase yaitu proestrus, estrus, meta estrus, dan di estrus. Setiap fase estrus dapat diketahui dengan membuat preparat apusan vagina. Ciri-ciri pengenal setiap fase adalah sebagai berikut:

1)      Pro-estrus, bentuk sel epitel bulat dan berinti, leukosit tidak ada atau sedikit.
               Pada fase proestrus ovarium terjadi pertumbuhan folikel dengan cepat menjadi folikel pertumbuhan tua atau disebut juga dengan folikel de Graaf. Pada tahap ini hormon estrogen sudah mulai banyak dan hormon FSH dan LH siap terbentuk. Pada apusan vaginanya akan terlihat sel-sel epitel yang sudah tidak berinti (sel cornified) dan tidak ada lagi leukosit. Sel cornified ini terbentuk akibat adanya pembelahan sel epitel berinti secara mitosis dengan sangat cepat sehingga inti pada sel yang baru belum terbentuk sempuna bahkan belum terbentuk inti dan sel-sel baru ini berada di atas sel epitel yang membelah, sel-sel baru ini disebut juga sel cornified (sel yang menanduk).

2)      Estrus,sel epitel menanduk (kornifikasi) sangat banyak. Sel epitel dengan inti bergenerasi.
            Pada fase estrus yang dalam bahasa latin disebut oestrus yang berarti “kegilaan” atau “gairah” (Campbell et al, 2004), hipotalamus terstimulasi untuk melepaskan gonadotropin-releasing hormone (GRH). Estrogen menyebabkan pola perilaku kawin pada mencit, gonadotropin menstimulasi pertumbuhan folikel yang dipengaruhi follicle stimulating hormone (FSH) sehingga terjadi ovulasi (Gilbert, 2006). Kandungan FSH ini lebih rendah jika dibandingkan dengan kandungan luteinizing hormone (LH) maka jika terjadi coitus dapat dipastikan mencit akan mengalami kehamilan. Pada saat estrus biasanya mencit terlihat tidak tenang dan lebih aktif, dengan kata lain mencit berada dalam keadaan mencari perhatian kepada mencit jantan. Fase estrus merupakan periode ketika betina reseptif terhadap jantan dan akan melakukan perkawinan, mencit jantan akan mendekati mencit betina dan akan terjadi kopulasi. Mencit jantan melakukan semacam panggilan ultrasonik dengan jarak gelombang suara 30 kHz – 110kHz yang dilakukan sesering mungkin selama masa pedekatan dengan mencit betina, sementara itu mencit betina menghasilkan semacam pheromon yang dihasilkan oleh kelenjar preputial yang diekskresikan melalui urin. Pheromon ini berfungsi untuk menarik perhatian mencit jantan. Mencit dapat mendeteksi pheromon ini karena terdapat organ vomeronasal yang terdapat pada bagian dasar hidungnya (Anonim, 2009 A). Pada tahap ini vagina pada mencit betinapun membengkak dan berwarna merah. Tahap estrus pada mencit terjadi dua tahap yaitu tahap estrus awal dimana folikel sudah matang, sel-sel epitel sudah tidak berinti, dan ukuran uterus pada tahap ini adalah ukuran uterus maksimal, tahap ini terjadi selama 12 jam. Lalu tahap estrus akhir dimana terjadi ovulasi yang hanya berlangsung selama 18 jam. Jika pada tahap estrus tidak terjadi kopulasi maka tahap tersebut akan berpindah pada tahap matesterus ( A.Tamyis, 2008).
3)      Meso estrus, sel epitel menanduk dan leujkosit banyak.
            Pada tahap metestrus birahi pada mencit mulai berhenti, aktivitasnya mulai tenang, dan mencit betina sudah tidak reseptif pada jantan. Ukuran uterus pada tahap ini adalah ukuran yang paling kecil karena uterus menciut. Pada ovarium korpus luteum dibentuk secara aktif, terdapat sel-sel leukosit yang berfungsi untuk menghancurkan dan memakan sel telur tersebut. Fase ini terjadi selama 6 jam. Pada tahap ini hormon yang terkandung paling banyak adalah hormon progesteron yang dihasilkan oleh korpus leteum (A.Tamyis, 2008).
4)      Di estrus, sel epitel yang beerinti sedikit, leukosit banyak dan terdapat lender.
            Tahap selanjutnya adalah tahap diestrus, tahap ini terjadi selama 2-2,5 hari. Pada tahap ini terbentuk folikel-folikel primer yang belum tumbuh dan beberapa yang mengalami pertumbuhan awal. Hormon yang terkandung dalam ovarium adalah estrogen meski kandungannya sangat sedikit. Fase ini disebut pula fase istirahat karena mencit betina sama sekali tidak tertarik pada mencit jantan. Pada apusan vagina akan terlihat banyak sel epitel berinti dan sel leukosit. Pada uterus terdapat banyak mukus, kelenjar menciut dan tidak aktif, ukuran uterus kecil, dan terdapat banyak lendir (A.Tamyis, 2008).

      Macam-macam bentuk sel pad apusan vagina dapat dibedakan dengan memperhatikan cirri-ciri sebagai berikut:
1)      Sel epitel, bentuk bulat, lonjong, atau polygon. Sitoplasma banyak dengan inti terletak di tengah
2)      Sel epitel menanduk, sel yang paling besar pada apusan vagina. Bentuk sel pipih dengan tepi tidak rata dan tidak berinti.
3)      Sel leukosit, ukuran sel kecil dan bentuk nucleus polimorfi.
                  Pada hewan primate termasuk manusia, siklus refroduksi tidak disebut siklus estrus tapi dinamakan siklus menstruasi. Pada hewan yang mengalami siklus  estrus, mak perubahan struktur tidak hanya pada organ vagina tetapi pada juga pada ovariium dan uterus. Oleh karena itu terdapat siklus vagina, siklus estrus dan siklus ovarium yang saling berhubungan. Disamping itu pula siklus estrus diatur oleh hormone-hormon gonadotropin, estrogen dan pregosteron