Selasa, 05 April 2011

RIBOSOM

Ribosom merupakan tempat sel membuat protein. Sel yang memiliki laju sintesis protein yang tinggi secara khusus memiliki jumlah ribosom yang sangat banyak. Misalnya, sel hati manusia memiliki beberapa juta ribosom. Tidak mengejutkan jika sel yang aktif dalam mensintesis protein juga memiliki nucleoli yang terlihat jelas.  
Ribosom sesungguhnya terdapat di dalam sel baik sel prokariotik maupun sel eukariotik. Dalam sel prokariotik ribosom sering ditemukan secara bebas di dalam sitoplasma. Arti bebas disini adalah tidak menempel pada organel-organel lainnya yang terdapat di dalam sitoplasma. Sedangkan pada sel eukariotik, selain bebas terdapat di dalam sitoplasma, juga ribosom ini umumnya menempel pada permukaan membrane reticulum endoplasma.
Ribosom membangun protein dalam dua lokasi sitoplasmik. Ribosom bebas tersuspensi dalam sitosol, sementara ribosom terikat dilekatkan pada bagian luar jalinan membrane yang disebut reticulum endoplasmic. Sebagian besar protein yang dibuat ribosom bebas akan berfungsi di dalam sitosol, contohnya ialah enzim-enzim yang mengkatalis proses metabolisme yang bertempat di dalam sitosol. Ribosom terikat umumnya membuat protein yang dimaksudkan untuk dimasukkan ke dalam membra, untuk pembungkusan dalam organel tertentu seperti lisosom, atau untuk dikirim ke luar sel. Ribosom terikat dan bebas secara struktural identik dan dapat saling bertukar tempat, dan selnya dapat menyesuaikan jumlah relative dan masing-masing jenis ribosom begitu metabolismenya berubah.  
Ribosom biasanya dapat dipisahkan dari sel dengan menggunakan alat pemusing (centrifuge). Koefisien pengendapan dari ribosom tersebut dideterminasi dengan bermacam-macam teknik elektronik dan optic. Koefisien pengendapan dinyatakan dalam Syedberg Unit atau Unit S. S ini didasarkan pad ukuran dan berat partikel-partikel ribosom. 
a.        Tipe-tipe Ribosom
Berdasarkan ukuran dan koefisien pengendapannya (S), kita mengenal 2 macam ribosom, yaitu:
1)      Ribosom 70S: tipe ribosom ini disusun oleh dua buah subunit yaitu subunit 50S, dan 30S. Koefisien pengendapan yang dimilikinya adalah 70S, serta berat molekulnya 2,7x106 dalton. Ribosom tipe ini umumnya terdapat pada sel prokariotik seperti ganggang biru dan bakteri, akan tetapi juga dapat ditemukan pada mitokondria dan kloroplas dari sel-sel eukariotik. Bila dibandingkan dengan tipe ribosom ynag satunya lagi, maka ukuran dari ribosom 70S ini adalah lebih kecil.  
2)      Ribosom 80S: tipe ribosom ini disusun oleh subunit 60S dan 40S. koefisien endapannya 80S dan berat molekulnya 4,5x106 dalton. Ribosom ini terdapat pada sel-sel eukariotik tumbuhan dan sel-sel binatang

b.       Struktur Ribosom
Ribosom yang komplit disusun oleh kedua subunit yang dimiliki oleh masing-masing tipe. Ribosom tersebut dinamakan monomer. Walaupun ribosom dari kedua tipe tersebut mempunyai 30-40% protein dengan RNA-nya, akan tetapi komponen protein spesifik dan RNA dari kedua tipe ribosom tersebut berbeda, karbohidrat dan lemak pada hakekatnya dapat dianggap tidak ada. Suatu hal yang perlu diketahui adalah peranan ion magnesium yang berfungsi untuk menjaga keutuhan struktur ribosom tersebut.
Bila kita mengamati ribosom dengan menggunakan mikroskop electron maka akan tampak bahwa ribosom ini merupakan struktur yang bulat lonjong, dan pipih di bagian ujungnya. Ribosom mempunyai diameter 150-250A0 , dan disusun oleh dua buah subunit. Salah satu subunit ribosom ukurannya lebih besar dibandingkan dengan subunit lainnya.
Subunit yang lebih besar mempunyai bentuk seperti kubah, sementara subunit yang lebih kecil terletak di atas subunit yang lebih besar tadi membentuk struktur yang menyerupai topi.
Bila di dalam matriks konsentrasi ion magnesium cukup tinggi maka kedua subunit ribosom akan bersatu membentuk suatu kesatuan yang disebut dimmer. Suatu hal yang perlu diketahui adalah selam proses sintesis protein banyak ribosom yang bersatu. Hal ini disebabkan ribosom-ribosom tersebut diperlukan untuk membentuk poliribosom atau polisom bersama-sama dengan messenger RNA (mRNA).
Struktur halus atau ultrastruktur dari ribosom sesungguhnya masih belum banyak dipelajari, namun Nauninga (1967) telah mengamati subunit 50S dari ribosom 70S. Ternyata subunit tersebut mempunyai bentuk pentagonal (lima buah sudut) derta merupakan partikel yang kompak dengan ukuran 160-180A0 .  Pada bagian tenagh subunit ini terdapat suatu bulatan atau saluran sebesar 40-60A0.



Ribosom dengan subunit kecil dan subunit besarnya

anatomi-ribosom