Selasa, 05 April 2011

Kelas Hepatycopsida (Lumut Hati)

Pendahuluan

  • Hepaticopsida berasal dari kata hepatica yang artinya hati, sehingga lumut ini dikenal dengan nama lumut hati  
  • Lumut hati merupakan tumbuhan yang kurang menarik dibandingkan dengan lumut daun 
  • Anggota lumut ini diperkirakan mencapai 6000 spesies.
  • Tempat yang paling cocok bagi lumut hati adalah hutan tropis.   
  •  Siklus hidup lumut hati sangat mirip dengan siklus hidup lumut daun.    
  •  Sebagian besar lumut hati tubuhnya tipis seperti kulit, yang tumbuh memipih rata diatas medium penunjangnya (air tenang atau tanah basah).
  
Ciri-ciri umum
  •  Gametofit berwarna hijau, pipih dorsiventral, menempel pada tanah dengan rizoid
  • Struktur talus ada yang berupa lembaran dan ada yang sudah dibedakan atas bagian yang menyerupai batang dan daun-daun.
  • Sporofit tidak mempunyai sel-sel yang mengandung kloroplas, terdiri atas bagian kaki, tangkai (seta) dan kapsul spora. Tetapi ada golongan lumut hati yang primitif, bagian kaki dan seta ini tidak ada.
  • Dalam kapsul spora berisi jaringan arkespora yang mana sel – sel arkeospora akan membelah menjadi sel – sel induk spora dan sel-sel yang panjang, lunak dan mempunyai penebalan berbentuk spiral namanya elatera. 
  • Sel-sel induk spora melalui pembelahan reduksi akan membentuk spora. Spora yang berkecambah hanya berkembang menjadi suatu buluh yang pendek atau boleh dikatakan lumut hati tidak membentuk protonema. 
  • Sebagia besar mempunyai sel-sel yang mengandung minyak.
  • Tubuhnya mempunyai struktur yang higromof, untuk lumut yang tumbuh pada tempat yang kelembapannya tinggi.
  • Tubuhnya mempunyai struktur yang xeromorf, untuk lumut yang tumbuh pada tempat yang kering.
  •  Golongan yang tidak mempunyai klorofil, yaitu marga Crypthallus dan hidup sebagai saprofit.
 
Cara Berkembang biak
  1. Seksual
apabila terjadi persatuan antara gamet jantan dan gamet betina maka akan terjadi sporofit yang akan membentuk banyak spora.
  1. Aseksual
a.       Fragmentasi
b.      Pembentukan kuncup eram (gemma)
c.       Pembentukan tunas cabang
d.      Pembentukan umbi (tuber)
e.       Penebalan pada ujung talus
f.       Daya regenerasi

Klasifikasi Hepaticoda
Berdasarkan perbedaan struktur vegetatif dan stuktur produktifnya, Hepaticopsida dibagi menjadi 4 bangsa, yaitu: 
  1. Bangsa Marchantiales
  2. Bangsa Sphaerocarpales
  3. Bangsa Yungermanniales
  4. Bangsa Calobryales

1. Bangsa Marchantiales
l  Ciri-cirinya:
ü  Gametofitnya berupa talus sederhana, bentuknya seperti pita bercabang menggarpu, tumbuh mendatar, melekat pada alas dengan rhizoid.
ü  Gametangium letaknya tenggelam di dalam talus.
ü  Sporofit ada yang hanya terdiri atas kapsul saja dan ada yang terdiri atas kaki, seta dan kapsul.
ü  Dinding kapsul hanya terdiri atas satu lapis sel.
ü  Dalam pertumbuhannya, Marchantia mengalami dua fase, yaitu fase gametofit dan fase sporofit.
ü  Lembaran daun bercabang-cabang, ditengahnya ada “urat daun”.
ü  Permukaan atas lebih hijau dibanding dengan permukaan bawahnya.
ü  Epidermis daunnya mengandung klorofil.
l  Klasifikasinya
ü  Suku Ricciaceae
ü  Suku Corsiniaceae
ü  Suku Targioniaceae
ü  Suku Marchantiaceae
ü  Suku Monocleaceae
ü  Suku Monocarpaceae

l  Suku Ricciaceae
Merupakan bangsa Marchantiales yang paling sederhana adalah suku Ricciaceae dengan ciri-ciri:
ü  Sporofit hanya terdiri atas bagian kapsul saja dan terdapat di dalam jaringan talus.
ü  Tidak ada pelepasan spora, maka hanya dapat tersebar setelah jaringan sekelilingnya rusak.
ü  Jaringan penyusun talus (gametofit) dibedakan atas bagian dorsal dan ventral.
ü  Arkespora hanya membentuk spora saja, jadi tidak ada elatera.
ü  Suku ini memuat 3 marga, yaitu:
      - Tesselina
      - Ricciocarpus
- Riccia
Dari ke tiga marga tersebut, marga yang paling besar yaitu Riccia.

l  Suku Marchantiaceae
 Suku ini lebih maju tingkat perkembangnnya daripada Ricciaceae.
            Suku ini mempunyai ciri-ciri, yaitu:
ü  pada gametangiumnya yang terdapat pada suatu penyangga atau gametangiofor, sporofitnya terdiri atas bagian kaki, seta, dan kapsul. Sel-sel arkhespora kecuali membentuk spora juga elatera.
ü  Gametofit berupa talus berbentuk seperti pita, agak tebal, berdaging, bercabang menggarpu dan mempunyai suatu rusuk tengah yang tidak begitu jelas menonjol.
ü  Mempunyai pendukung gametangium, yaitu gametangium jantan (anteridiofor) dan gametangium betina (arkegoniofor).
ü  Anteridiofor menyerupai suatu tangkai dengan ujung seperti cakram yang betoreh. Pada sisi atas cakram terdapat ruang-ruang berbentuk botol yang berisi anterimidium dan bermuara pada permukaan atas dengan sebuah lubang kecil.
ü  Arkegoniofor berakhir dengan suatu badan berbentuk bintang. Segi-segi bintang biasanya berjumlah 9, tepinya melipat ke bawah. 
ü  Pembuahan berlangsung dalam cuaca hujan, maka cairan yang mengandung spermatozoid terlempar dari anteridiofor ke arkegoniofor.

2. Bangsa Yungermanniales
l  Ciri-cirinya:
Ø  Gametofit yang masih sederhana,
Ø  Talus berbentuk pita, sempit dan bercabang menggarpu, ada pula yang rusuk tengah talusnya telah memberi kesan seperti batang dengan bagian talus ke samping menyerupai daun.
Ø  Gametofit yang lebih maju mempunyai batang yang bercabang dan daun yang tumbuh dorsivental.
Ø  Tidak didapatkan mulut kulit.
Ø  Perkebangan Yungermanniales yang tubuhnya berupa talus sederhana diliputi oleh involukrum, sedang yang tubuhnya menyerupai batang dengan daun-daun, arkegoniumnya dikelilingi oleh daun-daun periketium atau periatium bila tepinya saling berlkatan. Anteridium juga dikelilingi oleh daun-daun, namanya perigonium.

l  Berdasarkan duduknya sporogonium, Yungermanniales dibedakan atas 2 anak bangsa, yaitu:
    1. Metzgerinae (Anacrogynae)
    2. Yungermanninae (Acrogynae)

2.1 Metzgerinae (Anacrogynae)
v  Talusnya masih sederhana, bentuknya seperti pita dan dorsiventral. Sporofit terletak di sisi dorsal dari talus dan diliputi oleh involukrum. Anak bangsa ini memuat 7 suku, yaitu:
1.      Suku Riccardiaceae
2.      Suku Pelliaceae
3.      Suku Teubiaceae
4.      Suku Fossombroiaceae
5.      Suku Blasiaceae
6.      Suku Pallaviciniaceae
7.      Suku Metzgeriaceae



l  Suku Pelliaceae
            Mempunyai ciri- ciri, yaitu:
ü  Gametofit merupakan talus yang sederhana, dorsiventral, bercabang menggarpu, mempunyai rusuk tengah.
ü  Jaringan yang menyusun talus terdiri dari sel-sel parenkimatis, tidak ada diferensiasi jaringan.
ü  Sporofit terdiri dari kaki, seta, dan kapsul.
ü  Sel-sel epidermis atas mengandung banyak kloroplas ,tetapi sel-sel dibawah rusuk tengah tidak mengandung kloroplas.
ü  Anggota ini ada yang homotalik dan ada yang heterotalik. heterotalik.Contoh:
1.      Pellia ephylla homotalik, menyerupai Marchantia hidup diatas tanah-tanah yang basah.
2.      Pellia calycina heterotalik, sporofitnya mempunyai setan yang panjang.


2.2 Yungermanninae (Acrogynae)
v  Talusnya sudah menyerupai batang dengan daun-daun.
v  Daun-daunnya tersusun dalam 3 deretan yaitu 2 deretan daun samping (daun lateral) dan satu deretan daun ventral (amfigastrium)
v  Rizoid tumbuh dari permukaan bawah daun ventral.
v  Anak bangsa ini terdiri dari 17 suku, diantaranya yang terkenal adalah suku Porellaceae atau Madotheacaceae. 
l  Marga  Porella
            Mempunyai ciri-ciri, diantaranya:
ü  Heterotalik
ü  Gametofit jantan biasanya lebih kecil dari pada gametofit betina.
ü  Gametangium terdapat pada cabang-cabang lateral yang pendek.
ü  Sporogonium terletak pada ujung cabang dan dilindungi oleh kaliptra, involukrum, dan periantrium.
ü  Pada lumut ini elatera pendek dan tidak ada elaterofor.